
Dibawah dijelaskan Contoh prosedur inspeksi dan test pompa centrifugal Grade 2 mengacu ke standard JIS/HI/ISO. Yang terdiri dari beberapa bagian.
1. Cakupan pompa yang akan ditest
Menjelaskan cakupan type, aplikasi dan jumlah pompa yang akan di tes.
2. Standar yang digunakan
Menunjukkan standar yang digunakan sebagai acuan dan syarat penerimaan hasil tes dan inspeksi, contohnya :
(1) JIS 8302 – 1990 Tentang cara pengukuran kapasitas dengan menggunakan pengukur kapasitas jenis elektromagnetik
(2) JIS 8301 – 2000, tentang cara dan metoda pengetesan untuk pompa rotodinamik grade 1 & 2
(3) SNI 7518:2009 Tentang cara uji pompa grade 1 & 2
(4) dll
3. Bagian-bagian pengetesan
Menjelaskan bagian-bagian pengetesan yang akan dilakukan terhadap pompa yang dites dan peserta yang melakukan inspeksi atau tes., seperti dibawah :
No. | Item inspeksi & tes | Inspeksi manufaktur | Inpseksi bersama | Laporan pengetesan |
1. | Inspeksi material | O | — | O |
2. | Test tekanan hidrostatik | O | — | O |
3. | Tes balancing dinamik rotor | O | — | O |
4. | Tes kinerja hidrolik | O | O | O |
5. | Tes operasi | O | — | O |
6. | Inspeksi visual | O | — | O |
7. | Pengecekan dimensi | O | — | O |
8. | Inspeksi pengecatan | O | — | O |
9. | Inspeksi sebelum pengiriman | — | — | — |
Keterangan :
O : bertanggung jawab/disediakan & melakukan inspeksi/tes,
— : tidak bertanggung jawab/tidak disediakan
4. Prosedur Inspeksi dan tes
Menjelaskan prosedur dan tatacara pengetesan, dan kondisi syarat penerimaan hasil tes, seperti dibawah :
4.1 Tes tekanan hidrostatik
Tes tekanan hidrostatik dilakukan pada setiap komponen yang mendapat tekanan pada saat pompa beroperasi, dengan kondisi-kondisi seperti dijelaskan dibawah, penerimaan didasarkan pada tidakadanya kebocoran pada komponen yang di tes.
(1) Tekanan : 1.05MPaG
(2) Waktu pengetesan : Sekitar 30 menit
(3) Medium tes : Air bersih pada temperatur normal
(4) Komponen yang di tes : DIFFUSER CASING, DISCHARGE BEND, BEARING SPIDER, STUFFING BOX HOUSING, RISER PIPE
4.2 Tes kinerja dan tes operasi
Tes harus mengikuti standar dibawah (contoh)
Metode pengetesan : JIS B 8301(2000) Grade2
JIS B8302(1990)
Kriteria penerimaan : JIS B8301 (2000)
Semua metering dan instrument harus di kalibrasi, pompa dengan daya lebih besar dari 225 kW diizinkan di test di 80% dari kinerja yang diinginkan
(1) Penggerak
Penggerak menggunakan motor yang diperuntukkan khusus untuk pengetesan
(2) Cairan untuk pengetesan
Cairan yang digunakan untuk pengetesan harus Air besih pada temperature normal (0°C to 40°C)
(3) Titik pengukuran
Diambil pada 5 titik seperti dibawah :
(a) Titik katup tertutup maksimum (shutoff)
(b) Kapasitas stabil minimum yang bisa dipompa
(c) Antara kapasitas minimum dan kapasitas yang diminta
(d) Kapasitas yang diminta
(e) Maksimum kapasitas sesuai dengan spesifikasi motor yang tersedia
(4) Tinggi tekan (H)
Harus disediakan Vacuum/pressure gauge pada sisi isap dan sisi dorong dengan pemasangan mengacu pada JIS 8301:2000 Grade 2. Tinggi tekan dihitung dengan rumus dibawah :
H = Δz+( Δp/ ρg)+( ΔU/2g) (m)
Keterangan :
Δz : Selisih tinggi sumbu gauge tekanan di sisi dorong dan sisi isap (m)
Δp : Selisih pembacaan Gauge tekanan sisi dorong dan sisi isap (Pa)
ρ : Berat jenis cairan (kg/m3)
g : Percepatan grafitasi (m/s2)
ΔU : selisih kecepatan aliran di pipa dorong dan pipa isap (m/s)
U/2g : Kerugian gesek pada nosel (m)
(5) Kapasitas (Q)
Pengukuran kapasitas menggunakan elektromagnetik flowmeter degan mengacu pada JIS B 8302(1990)
(6) Daya poros (P)
Daya motor didapat dari kalkulasi antara effisiensi penggerak (motor, kopling, inverter, dll) dengan daya input yang dibaca dengan wattmeter pada 3 phasa menggunakan rumus dibawah :
P = PI x Eff. penggerak
Where : P = Daya poros (kW), Pi = Daya input (kW)
(7) Putaran (n)
Pengukuran kecepatan putar menggunakan taco meter
(8) Effisiensi pompa (η)
Effisiensi pompa dihitung dengan menggunakan rumus :
η = Pu/P x 100%
Pu = ρgQH/1000 kW
Keterangan,
Pu : Daya hidrolis (kW)
P : Daya poros (kW)
ρ : Berat jenis cairan (kg/m3)
g : Percepatan grafitasi (m/s2)
Q : kapasitas (m3/detik)
H : Tinggi tekan (m)
(9) Metoda koreksi hasil pengetesan
(a) Perbedaan berat jenis cairan
PT = P(ρSP/ ρ)
Keterangan,
ρsp : Berat jenis cairan sebenarnya (kg/m3)
ρ : Berat jenis carian pengetesan (kg/m3)
P : Daya poros pada cairan pengetesan (kW)
PT : Daya poros pada cairan sebenarnya (kW)
(b) Penurunan putaran 80% untuk pompa dengan daya lebih besar dari 225 kW, koreksi kinerja menggunakan rumus dibawah :
QT = Q(nsp/n), HT = H(nsp/n), PT = P(nsp/n)
Keterangan,
QT : Kapasitas pompa yang diuji (m3/min)
HT : Tinggi tekan pompa yang diuji (m)
PT : daya poros pompa yang diuji (kW)
nsp : Putaran yang diinginkan (rpm)
(10)Tes operasional
Item yang disebutkan dibawah harus dimonitor saat pompa beroperasi pada titik kerja yang diminta
(a) Temperatur bantalan ( pada permukaan rumah bantalan)
(b) Getaran dalam mm/s RMS (sumbu X,Y,Z)
4.3 Syarat penerimaan
Toleransi penerimaan untuk pompa grade 2 mengacu pada JIS 8301 : 2000, Grade 2, seperti dibawah :
Toleransi penerimaan (%)
Kinerja | Grade 1 | Grade 2 | |
a) Toleransi spesifik | b) untuk pompa umun | ||
Kapasitas | ± 4.5 | ±8 | Kapasitas pada tinggi tekan yang diminta tidak boleh kurang dari spesifikasi. Dan daya yang diminta tidak boleh lebih pada kapasitas yang diminta |
Tinggi tekan | ±3 | ±5 | |
Effisiensi | -3 | -5 |
5. Inspeksi visual
5.1 Metoda inspeksi
Inspeksi visual dilakukan untuk mengetahui kondisi struktur dan dimensi dari pompa apakan sesuai dengan gambar yang diberikan
5.2 Syarat penerimaan
Tidak ada kerusakan pada pengecoran dan pengecatan. Sesuai dengan gambar kerja.
terima kasih banyak atas informasinya pak,
salam sukses selalu..amin.
Terimakasih kunjungannya Pak…