Dapat kabar pagi ini, Guru Anas, atau orang kampung dan para murid-murid beliau biasa panggil Angku (kakek) Anas, kemaren malam 17 Oktober 2010, jam 20.00-an WIB telah kembali ke hadiratNYA. Kabar yang cukup membuat hati terenyuh juga, karena rencana menemui beliau pada waktu libur lebaran kemaren tidak sempat karena waktu yang tidak mencukupi, padahal Mama sudah ingatkan, bahwa beliau dalam keadaan sakit.

Beliau merupakan salah satu atau malah satu-satunya guru silat Tuo minang yang masih aktif dan rela memberi pelajaran ke anak-anak nagari Batu Bajanjang Tigo Lurah khususnya, murid beliau pun tersebar di beberapa daerah di Sumatera Barat. Sistem yang dipakai pun masih sistem pelajaran silat tradisional, dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh yang mau belajar.

Masih teringat pesan-pesan dan pituah-pituah belau dulu, bahwa Silat untuk anak mudo minang merupakan salah satu syarat sebelum melangkahkan kaki sebelum merantau ke negeri orang, bukan untuk gagah-gagahan, bukan pula untuk jadi jagoan, paling tidak untuk jalan lari pada saat ada yang berniat mencelakakan.Belajar Silat Minang dihubungkan dengan syariat Islam, dulu silat itu untuk perjuangan menegakkan Agama Allah, makanya yang mau belajar Silat juga disyaratkan harus sudah menjalankan perintah agama dengan benar. Biasanya beliau tidak akan berkenan mengajari anak-anak mudo yang punya track record jauh dari jalan agama.

Selamat jalan Guru, semoga segala amal ibadahmu diterima Allah SWT…

Bagi murid-murid beliau yang kebetulan membaca kabar ini, mari berdo’a…