
Adindaku Rido dan opet…
Ijab qabul itu purna…
Segala tanggung jawab mengikutnya…
Segala hak wajib masing2 Tunaikan karnanya…
Hidup tentu tak sama setelahnya…
Ijab itu menyerahkan…
Qabul itu menerima…
Itu pula maknanya…
Harus bagi adinda saling menyerahkan dan saling menerima…
Setelah ijab qabul disahkan adanya..
Allah itu Maha segalanya…
Dia menciptakan makhluk tiada yang sama…
Sunnatullah beda itu ada…
Karnanya ikatlah beda itu dengan syara’ NYA
Agar adinda merasakan indahnya berbeda…
Hanya satu yang harus selalu seiya sekata…
Agar bersamanya adinda selalu dalam berkahNYA…
itulah pemahaman akan Agama
Hidup tunduk dalam aturanNYa..
Pemahaman dalam agama itu tumbuh..
Selama adinda selalu tak putus untuk belajar menumbuhkan..
Belajar haruslah untuk ditunaikan..
Adindaku Rido…
Opet tumbuh meraba kasih seorang ayah…
Belajar hidup hanya dari hidup…
Kesetian mama lah yang cuma jadi tempat bercermin…
Didiklah ia untuk layak berbhakti pada ayah anak2nya kelak…
Karna dengan didikanlah hidup akan serona…
Rasul pernah berkata..
wanita itu Tercipta dari tulang rusuk yg paling bengkok…
Jika tidak diluruskan senantiasa akan bengkok..
Tapi kalau kuat terlalu dipaksa..
Dia akan patah berderai…
Didiklah yang tampak akannya…
Karna hanya itulah yang akan kita pertanggungjawabkan disana..
Sedang soal hati dan jiwa…mutlak milik yang maha memiliki…
Opet..
Adinda tersayangku belahan jiwa…
Nabi bersabda..
Menikah itu laksana perbudakan tapi berpahala sempurnanya agama…
Kalaulah sujud ke sesama manusia tidak lah melanggar perintahNYA..
Maka ke suamilah aku akan memerintahkannya…
Tempatkanlah junjungan adinda tinggi di singasana….
Tunduklah ke ia jangan pernah tunduk ke dunia luar sana..
Karna hanya Ridho ia lah jalan adinda ke surga…
Istri itu mutlak milik suaminya setelah yang dulu memiliki, sah ijabnya…
Jagalah hati dan kehormatan junjungan adinda…
Jadikanlah selalu ia tempat adinda melepaskan himpitan jiwa..
Ke ialah seharusnya adinda berlari jika ada masalah dalam diri….
Hindarkanlah orang ke- 3 siapapun ia, walau belahan darah adinda sendiri…
Berderaikanlah jiwa adinda hanya ke ia…
Walau harus berkalang nyawa…
Tundukkan ego jauhkan perasaan akan cinta diri dan cinta dunia..
Jika suatu saat kelak…
Adinda terpksa untuk memilih langkah..
Pilihlah melangkah slalu di samping ia…
Diamlah adinda sementara jika ada gejolak dalam dada…
karna itu wajar dalam hidup berdua…
pikir matang dan masak setiap kata yang akan terlontar..
Karena kata yang ada bisa saja akan membuat Junjungan adinda nestapa…
Seiring sejalanlah adindaku…
Dengan selalu dalam tuntunan nilai agama…
Semoha Allah memberkahi…
Smoga Allah merahmati…
Bogor, 24/9/3013
Untuk hari bahagia belahan jiwa abang, 11/11/2013