SHP

Mama SHP Doktor

Vertigo, rambut menipis, kurang tidur. Akhirnya hari ini berseri, “SHP lancar” dia menyambut di depan pintu. SHP = Sidang Hasil Penelitian, betul?

Infonya baru 2 orang diangkatannya yang sudah sampai tahap ini, “setelah ini, sidang terbuka dan promosi doktor” masih dengan sumbringah. Ya, menggapai strata pendidikan tertinggi di Universitas Terbaik di negeri ini, tentu suatu yang membanggakan. Bagi diri sendiri, ayah, ibuk dan tentu saja keluarga besar. Semoga lancar sampai pengukuhan nantinya.

Perjuangan paling berat bagi dia, mungkin, tetap harus mengikuti ritme yang dipersyaratkan junjungannya. Persyaratan pertama adalah harus di UI, kalau tidak no. Kenapa di UI, tentu alasan pertama pertimbangan alademik. Tapi pertimbangan paling penting adalah agar tetap dekat dengan keluarga. Karena bagaimanapun, keluarga, anak-anak tidak boleh nomor dua oleh alasan apapun.

“Kalau lulus di UI, silahkan lanjut kalau tidak no”, respon saya 3 tahun lalu “UI mahal dan infonya susah tamat” balas dia waktu itu. “Kalau di UI jangan fikirkan uang kuliah, beasiswa BUDI suami” sambil senyum saya tegaskan waktu itu. Dan, tak terduga dia lulus test dalam 1st attempt, tidak seperti saya yang hatric baru lulus. “Ok ya, siapin bayaran” kejar dia sambil tersenyum. “Baiklah” saya mengelus dada, 22jt persemester di depan mata 😌

1.5 tahun berulang Bogor-Depok-Salemba, dengan tetap konsisten, suami sampai rumah, si dia pun sudah menyabut. Perjuangan yang appreciated. Tahun ke-2 terbantu dengan adanya pandemic, sehingga lebih banyak di rumah untuk selesaikan disertasi. Sampai proses saat ini.

Pendidikan, itu jalan hidup yang kami berdua azzamkan. Lanjutan perjuangan orang tua kami. Dia, ayah tamat SD, ibuk, MTS. Terhenti pendidikan karena kondisi kehidupan. Tapi, satu anak beliau doktor (insya Allah), 2 Magister, 2 sarjana dan satu pengusaha. Belum berhenti, tak tertutup 4 lagi akan jadi doktor juga.

Saya, adek beradik, anak yatim, singgle parent, hanya Mama. Alhamdulillah Satu sudah magister, satu sarjana, satu sedang mulai lagi berjuang untuk magister. Dan azzam itu insya Allah di estafetkan ke anak-anak. Pendidikan mengubah kehidupan, menambah derajat keilmuan.

Selamat mama Fa, Fey, Zid, insya Allah semua perjuangan akan terbayar, yang penting mudah-mudahan Allah memberi keberkahan. Satu pertanda ilmu berkah adalah keluarga yang bahagia. Kami bahagia.. trio A dan yanda. πŸ™‚

Soka 2, 19 Aguatus 2021 #mamaSHPdoktor

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s