
sumber : kelapalaras.blogspot.com
Dalam tekanan pekerjaan yang saat ini sudah tidak ada hari senin hari minggu, yang satu ini tidak terlupakan… 🙂
Ingat satu keinginan dan komitmen dulu sebelum kehidupan normal berpasangan di anugerahkan Allah SWT, istana adalah lingkup sang ratu, kerajaan tetap dibawah kuasa Sang Raja diraja. Rumah adalah wilayah sang wanita yang ditakdirkan menjadi partner sang lelaki untuk mengurusnya, tetapi arah hidup dan kehidupan seisi rumah tetap dibawah arahan sang jantan yang memimpin.
Dan 7 tahun sudah komitmen itu dijalankan, rumah kecil ini jadi istana besar yang tidak cukup dikelilingi dalam satu windu 🙂 karena ada saja sudutnya yang sampai saat ini saya sang lelaki tidak mengetahuinya, bahkan saya tidak tau kunci serap disimpan dimana 🙂 wanita pengatur istana ini menjadikannya begitu… 🙂
Rumah sederhana ini selalu menjadikan orang-orang didalamnya jadi diri mereka sendiri, itulah komitmennya, yang selalu membuat rindu untuk pulang, yang menenangkan kala kehidupan diluar mendidihkan darah, tidak ada halangan apapun untuk mengekpresikan diri sendiri di istana ini, tetapi syaratnya cuma satu …dalam jalur arahan agama…
Rumah kita adalah istana kita didunia, yang luasnya tak hanya terukur secara aljabar tetapi dengan dalam dan luasnya hati yang kadang lebih dalam dari samudera, do’a kepada Yang Maha Memberi agar tidak hanya sewindu, tetapi selagi hidup dan kehidupan bergulir, rumah ini akan tetap jadi istana bagi setiap penghuninya.
Terima kasih terkhusus buat yang sudah menjadikan rumah sederhan ini bagaikan istana sorga dunia,…
27 Juni 2008 – 27 Juni 2015, hampir sewindu… 🙂