
Direktur Politeknik Negeri Padang yang baru terpilih dalam pemilihan direktur awal tahun ini, Bpk Surfa Yondri, St, SST, MsC, yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Pak Boyon melakukan gebrakan dan terobosan komunikasi dengan para alumni dalam rangka sinergi antara kampus dan alumni guna pengembangan kurikulum sebagai salah satu langkah untuk membawa Politeknik Negeri Padang pada status Akreditasi A. Programnya adalah berkomunikasi “jemput bola” dengan Alumni dengan membawa semua ketua jurusan di Politeknik untuk mendengarkan lansung masukan-masukan dari alumni di berbagai daerah. Minggu lalu di IAP Pekan baru dan minggu ini di IAP Jakarta Jabar Banten.
Permintaan Direktur ini di sambut antusias oleh kepengurusan IAP Jakarta Jabar Banten 2017 – 2021, Ketua Umum Sdr Abrar Wijaya yang akrab di panggil Abe dan Ketua Harian Sdr Yoga lansung menyusun rencana kilat untuk mensukseskan acara ini. Kuota ruangan yang hanya bisa menampung maksimal 70 orang alumni dengan cepat terpenuhi, beberapa alumni yang tidak mendapatkan kursi terpaksa berbesar hati untuk menitipkan aspirasi kepada yang sudah terdaftar duluan.
Minggu 1o Maret 2018 mulai dari jam 10 pagi di Orchid room JDC Slipi, Jakarta, 70an Alumni Politeknik Univ Andalas/Politeknik Negeri Padang menyambut dengan sangat hangat Direktur dan Ketua jurusan yang datang full team , selain karena rindunya hati dengan silaturhami juga didasari keinginan untuk berkontribusi dan ikut serta dalam pengembangan Politeknik Negeri Padang sesuai dengan yang dicita-citakan oleh semua civitas. Program seperti ini adalah yang pertamakali dilakukan selama politkenik berdiri, selama ini dilakukan dengan lingkup kecil seperti mengundang alumni untuk melakukan kuliah umum atau diskusi2 tidak resmi.
Pak Boyon didampingi oleh Bpk Agus Kamar Ka Jur Teknik Sipil, Bpk Ronal Hadi Ka Jur Teknik Informasi, Bpk Afrizal Yanef Ka Jur Teknik Elektro, Bpk. Junaidi Ka Jur Teknik Mesin, Ibu Martini Ka Jur Bahasa Inggris, Ibu Sukartini Ka Jur Akutansi, Ibu Primadona Ka Jur Administrasi Niaga. Selain itu juga di hadiri oleh Bpk Nufirman (ex Kajur TI), Ibu Feriatmi dari SPMI dan Abg Fajri Arianto dari kemahasiswaan. Kemudian menyusul kedatangan Bpk Albar Wadir I dan Bpk Junaldi Wadir III.
Acara dipandu oleh MC langganan, alumni T Telkom Sdri Puji yang barusan menyelesaikan program magister komunikasi. Lagu Indonesia raya mengangkat kembali semangat kebangsaan mengawali sinergi ini. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua IAP Jakarta Jabar Banten Sdr Akbar Wijaya yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh rombongan, beliau juga menyampaikan rasa terima kasih atas program seperti ini, suatu sinergi yang sebenarnya sudah lama diimpikan. Kemudian dilanjutkan presentasi perkenalan Kepengurusan IAP Jakarta Jabar Banten yang disampaikan Ketua Harian, saudara Yoga mempresentasikan struktur pengurus inti dan program-program yang akan dijalankan, diantaranya pendirian Yayasan Alumni Politeknik yang direncanakan berbadan hukum mulai tahun ini. Bang Tasmin sebagai pembina IAP Jakarta Jabar Banten dalam sambutan juga menyampaikan kebahagian beliau dengan diselenggarakannya acara seperti ini yang sangat bermanfaat untuk kampus dan alumni. Beliau juga menekankan bahwa program unggulan Yayasan Alumni dan koperasi Syariah Alumni harus diupayakan terwujud tahun ini, cita-cita lama yang nantinya diharapkan bermanfaat untuk kemandirian Ikatan Alumni tidak saja di Jakarta Jabar Banten tapi juga di seluruh Indonesia.
Bpk Surfa Yondri, memulai acara inti sinergi antara kampus dan alumni ini dengan mempresentasikan visi misi dan target yang akan dicapai Politeknik baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beliau menyampaikan bahwa program sinergi antara alumni dan kampus ini adalah salah satu poin penting untuk pencapaian Akreditasi A yang sudah di canangkan secara resmi oleh Politeknik Negeri Padang. Beliau juga memberikan informasi terkini akreditasi masing-masing jurusan dimana 5 jurusan ter-akreditasi B, satu jurusan Teknik sipil ter-akreditasi A satu jurusan dalam proses akreditasi dan akreditasi institusi secara keseluruhan adalah B. Dalam presentasinya juga beliau sampaikan misi Politeknik Negeri Padang tahun 2019 menjadi Politeknik 10 besar di Indonesia, yang saat ini baru mencapai nomor 11, juga tahun 2025 menjadi Kampus Politeknik Terkenal di Asia Tenggara. Sebuah target yang membutuhkan sinergi semua pihak.
Foto-foto kenangan kampus masa lalu yang ditampilkan di slide beliau mengembalikan memori dan membangkitkan kerinduan alumni yang hadir, seketika ruangan yang dingin menusuk ini menjadi hangat, melihat wajah-wajah masa lalu dari kampus dan alumni. Slide ini sekaligus sebagai closing sesi pertama dengan statement yang cukup menggairahkan, “jika ingin tau kondisi saat ini, datanglah ke kampus”.
Sesi kedua dimulai setelah makan siang dan sholat zuhur. Suasana cair dalam diskusi yang yang lansung dipimpin oleh Direktur Bpk Surfa Yondri, diawali oleh masukan Kakanda Tasnim yang menekankan perlunya jadwal yang pasti dan dimasukkan ke dalam kalender Akademik untuk kuliah umum oleh Alumni agar sinergi alumni dengan kampus dapat dilakukan dengan baik dan berimpak positif, yang di respon langsung oleh Direktur dengan menunjuk Bpk Agus Ka Jur Sipil sebagai contact person di kampus untuk berkomunikasi dengan Alumni dalam mengatur kuliah umum ini. Kemudian Sdr Abe Ketua IAP Jakarta Jabar Banten memaparkan perlunya dilakukan perubahan paradigma kepada seluruh calon alumni tentang bagaimana melihat sebuah kesempatan pekerjaan, besar kecilnya sebuah perusahaan tidaklah menjadi tolak ukur untuk fresh graduate, main set yang selama ini harus bekerja di perusahaan bonafit banyak sekali mendatangkan kekecewaan jika itu tidak tercapai, beliau menceritakan pengalaman sendiri dalam merekrut tamatan Alumni Politeknik Unand untuk dijadikan MT di perusahaan yang beliau sedang rintis, tetapi setelah diterima hilang tanpa kabar karena tidak bonafit. Kemudian setelah itu diskusi mengalir dari alumni yang hadir yang langsung di tanggapi dan di catat oleh Direktur dan semua ketua Jurusan.
Masing-masing ketua jurusan juga memberi gambaran tentang jurusannya masing-masing, kesulitan yang mengemuka diantaranya adalah sulitnya mencari perusahaan untuk melakukan penempatan PKL, perubahan kurikulum dalam rangka pencapaian Akreditasi A, bahkan curhat dan curcol juga mengemuka, tentu saja menjadikan Orchid Room JDC ini menjadi haru biru. Salah satunya dari Bpk Agus kamar Ka Jur Teknik Sipil menanggapi tentang kuliah umum, bahwa perlunya jembatan hati antara Alumni dan Kampus untuk bersinergi, beliau juga curcol perubahan paradigma mengajar jaman old dan jaman now, kalau dulu ada mahasiswa gondrong pilihannya cuma ada 2, “dipotong dengan gergaji, atau potong sendiri, mungkin karena itulah alumni jarang kembali ke kampus”, curcol beliau. Ibu Martini Ka Jur Bahasa Ingris menggelitik dengan pertanyaan ke alumni “apakah setiap alumni itu siap kerja tanpa training terlebih dahulu”, yang ditanggapi oleh Bang Tasnim, “saya tidak tau bu, karena dulu saya tidak pernah diterima bekerja, melamar kesana kemari tidak terima karena IP rendah”, membuat ruangan riuh rendah karena rupanya banyak yang merasa terwakili. Kemudian mengalirlah cerita tentang alumni yang berhasil dalam bisnis, yang mereka mulai dikarenakan keterpaksaan, baik karena tidak bisa bersaing dalam mencari pekerjaan atau karena tidak berkembang ditempat bekerja.
Tanpa terasa jam 6 sore menjelang, kurang rasanya masih banyak yang tidak terakomodir karena keterbatasan waktu, tetapi cukuplah untuk memulai sebuah sinergi. Beberapa quote yang dicatat oleh Direktur Pk Surfa Yondri dari masukan-masukan alumni dan penyampaian ketua jurusan, bangunlah jembatan hati, carilah amunisi diperusahaan kecil, siaplah untuk bekerja diluar bidangnya, paradigma multi talenta, jangan minta mahasiswa menulis apa yang dia tidak tau tapi tulislah apa yang dia kerjakan, kenapa curcol tentang PKL padahal misinya jadi Politeknik terkenal di asia tenggara 2025, dan yang lainnya menjadi penutup rangkaian diskusi ini.
Semoga menjadi ikhtiar yang baik dan tepat sasaran agar Politeknik Negeri Padang dapat mencapai apa yang sudah dicanangkan, mencapai Akreditasi A, masuk 10 besar Politeknik se indonesia dan menjadi Politeknik terpandang di Asia tenggara 2025 dengan Sinergi antara kampus dan alumni, karena bagaimanapun Alumni adalah Etalase dari Kampus itu sendiri.
Penutup, “balanjuang” di Pondok Baselo Matraman.