Rabu, 23 Dec 2020, hari terakhir kerja minggu lalu, badan tiba-tiba menggigil kedinginan hebat pada saat wuduk sholat zuhur, “demam ini” terlintas dalam hati, karena memang demam tinggi, semua badan nyeri adalah penyakit kambuhan saya, cuma ini sudah setahun tidak muncul.
Sebelum pulang saya sempatkan minun panadol merah, biasanya setelah dibawa tidur badan akan ringan. Sampai di rumah, saya ketiduran sampai kebangun jam 1 malam, kamis pagi, dengan dingin yang makin menjadi dan badan panas, mungkin mendekati 40 deg. Saya minum panadol sekali lagi, sampai ketiduran.
Kamis, 24 Dec 2020, hari menderita, saya demam sepanjang hari, saya diskusi dokter di Halodoc dan beli thermometer, panas naik turun 37-38 derajat. Dokter resepkan obat yang cukup membantu meringankan. Saya lihat mata juga merah dan perih, Malam kamis mulai kepanasan, berkeringat.
Jumat, 25 Dec 2020, seger pagi-pagi saya sempat joging, lari 2 kman, seger sampai siang. Masih sempat sopirin istri dan kakak ipar ke IKEA Alam sutra. Mulai di sini dingin kembali datang, berubah panas, sampai di rumah sudah demam lagi. Saya mulai curiga, ini bukan demam, kemungkinan saya terpapar Covid 19, walaupun senin 21 Dec 2020, saya baru melakukan swab antigen sebagai tindak lanjut contact tracing, ada team yang positif di kantor. Dan hasilnya Negatif. Sebenarnya dari senin 21 Dec 20, sebagai tindakan antisipasi saya memang sudah full pakai masker dirumah, termasuk tidur.
Akhirnya Sabtu, 26 Dec 2020, saya melakukan swab antigen lagi, drive thrue di Buperta Cibubur. Dalam kondisi badan sudah amburadul rasanya. Jam 11an keluar hasil, POSITIF. Dan di sarankan untuk di validasi dengan swab PCR. Saya pun mutar balik, menuju Bumame Parmacy di TB. Simatupang, Jaksel. Saya dapat antrian dan swab jam 1.30an. Menunggu hasil 24 jam.
Sebelum pulang, saya minta istri untuk lansung siapkan kamar khusus isolasi mandiri. Istri juga saya pisah dengan anak-anak, karena istri dan anak-anak juga ada gejala, batuk dan pileks. 26 Dec 2020, saya masuk isolasi mandiri menunggu hasil Swab PCR. Demam naik turun, nyeri semua persendian, sakit kepala, ada anomali penciuman, tapi tidak batuk dan pilek. Tenggorokan juga tidak sakit hanya kering. Saya berupaya tidur.
Minggu, 27 Dec 2020, jam 11an, notifikasi sms dari Bumame masuk, saya cek hasilnya, POSITIF, saya resmi terpapar Covid 19. Saya lansung infokan selain ke kluarga, ke Gugus tugas Kantor dan gugus tugas Covid Kota Bogor, melalui RW. Juga ke teman-teman yang kemungkinan kontak dengan saya seminggu terakhir, karena informasi ini akan sangat berguna bagi ketepatan penanganan contact tracing.
Ketua Gugus Tugas kantor, lansung melakukan tracing siapa yang meeting atau kontak erat dengan saya. Tak lama berselang, petugas dari puskesmas kedung badak pun menghubungi saya, untuk mengetahui kondisi dan tracing. Sementara saya di minta full isolasi mandiri 10 hari kedepan.
Soka 2, 27 Dec 20.
Semoga cepat pulih Bang Anton,
semangat!! 😊
Semoga cepat pulih kembali bang.
Syafakallah, Ya ALLAH, angkatlah penyakit saudaraku agar beliau dapat beraktifitas seperti semula … Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.
Semoga segera diberikan kesembuhan kembali oleh Allah Subhanahu Wata’ala
Salam,
Papa Nadifa