
Kemaren, Sabtu, 6 Februari 2021, sekitar jam 15an, salah satu team yang sedang berdinas di Pertamina Asset 5 Sorong, Papua, dalam rangka instalasi dan commissioning fasilitas fire pump menelpon ijin pulang, ayahandanya masuk ICU karena Covid 19, dengan saturasi oksigen sudah 86%, kondisi kritis.
Jam 20an malam saya coba minta update info, termasuk apakah dapat tiket Sorong-CGK, tidak dijawab. Jam 1.35 wib tadi malam, masuk WA “My Daddy udah gak ada pak”, saya tertunduk dan tiada yang bisa diucapkan selain bela sungkawa dan turut berduka. Dia dapat tiket 7.35 WIT pagi ini, semoga masih bisa bertemu jenazah, karena pemakaman prosedur covid tidak bisa menunggu lama.
Kondisi ini pengingat bagi kita, bahwa Covid 19 belumlah terkendali, hanya dalam 6 jam, kritis berubah menjadi kesedihan, terpisahnya orang yang tercinta. Perlu kesadaran diri agar jangan sampai kita peduli setelah semua terlambat. Ajal dan umur memang ditangan Yang Maha Kuasa, tapi agama Islam khususnya mengajarkan bahwa ikhtiar dan doa harus selalu beriringan.
1,4 juta yang resmi dilaporkan sudah terpapar Covid 19 di NKRI, belum masuk 2 juta yang menurut menteri kemaritiman terlambat di laporkan, saya dan 7 anggota keluarga lainnya masuk dalam kalkulasi itu, juga 176 ribu kasus aktif, yang masih proses penyembuhan, angka ini tertinggi di Asia, mengalahkan India yang penduduknya 1 milyar lebih.
Waspada sebelum terpapar dengan disiplin jaga kesehatan, kuatkan imun, dan selalu menjalankan prokes 3M. Percayalah bahwa covid itu ada dan bisa berbahaya buat siapapun, terutama yang punya komorbid, penyakit bawaan. Ini bukan virus kaleng-kaleng, walaupun bisa sembuh sendiri. Ingat, di Jabodetabek saja, fasilitas kesehatan tidak mencukupi, kesusahan mencari ruang ICU pun masih terjadi hingga saat ini, apalagi di daerah.
Jika sudah merasakan gejala, mulai dari yang ringan, hilang penciuman dan rasa, segera lakukan test swab antigen, jangan menunggu gejala sedang, deman diatas 37.5, sakit kepala, nyeri sendi, batuk kering dan seperti gejala types. Karena apabila sudah sampai gejala berat, badan lemas, tenaga hilang, sulit bernafas, akan sulit untuk diselamatkan, jika tidak segera masuk ICU.
Jika sudah ada gejala ringan, dan hasil tes antigen positif, segera swab PCR dan beli alat pengukur saturasi oksigen dalam darah (Oximeter) untuk rutin cek dan deteksi dini jangan sampai setelah dibawah 90% baru dibawa ke Rumah Sakit. Cek sesering mungkin, karena kalau trendnya sudah menurun, dari data yang ada akan sangat cepat memburuk kalau tidak segera di tangani medis.
Jaga diri, disiplin Prokes 3M.
Yasmin, Bogor, 7 Feb 2021.