Inveksi ke-2

Anti Virus

Perang Rusia-Ukraina, tepatnya aneksasi atau invasi Rusia terhadap Ukraina. Disaat yang sama, kami sekeluarga juga mengalami inveksi yang ke-2 virus Corona. 2 minggu isoman sampai tanggal 26 Feb, sabtu lalu.

Omicron katanya jenis virus baru yang menginveksi lebih dari 50 ribu jiwa di Indonesia saat ini, katanya juga 28 Februari ini puncaknya. Memang betul penyebarannya masif dan lebih cepat, tapi gejalanya seperti demam biasa saja. Di kantor 25 orang team terinveksi hanya dalam 2 minggu, sambung menyambung, silih berganti.

Apa gejalanya? Saya hanya demam, flu, hidung tersumbat, badan panas tapi menggigil, tapi semalam saja, setelah itu ada sakit kepala jarang-jarang dan batuk kering sangat jarang, terasa lebih capek tapi bisa beraktifitas normal. Istri batuk dan pileks ringan, anak pertama batuk, agak lama memang.

Setelah hasil PCR keluar positif, status di PeduliLindungi.com berubah hitam, data kita juga tercord untuk bisa menerima obat gratis dari kemenkes, cek NIK di http://www.isoman.kemenkes.go.id, dan ikuti petunjuk untuk klaim obat. Sebelumnya gunakan fasilitas dokter online untuk mendapatkan resep, di halodoc, konsultasi dokter untuk kasus covid positif juga gratis dengan voucer ISOMAN.

Obat gratis dari kemenkes dikirim dari apotek kimia farma terdekat, cukup cepat sampainya. Ada 3 jenis, paracetamol untuk demam, bionicom vitamin D dan Zink, serta Favipirapir untuk obat anti virus. Kalau dilihat harga umum lumayan juga, 1,3 juta, yang mahal antivirus 275rb/saset.

Periode isoman pertama 7 hari, PCR saya masih positif, anak pertama juga, istri lansung negatif. Baru negatif hari ke 14. Kalau membaca petunjuknya, harusnya hari ke 10 sudah negatif atau di anggab sudah negatif tidak perlu tes lagi, status di peduliLindungi juga otomatis berubah hijau, cuma aturan harus di validasi dengan PCR negatif untuk bisa masuk kantor lagi.

Sepertinya hipotesis mantan menteri kesehatan RI Ibu Siti Fadilah Supari benar, semakin mudah menular semakin tidak berbahaya, itu pertanda akan berubah fase dari pandemik ke endemik. Tapi kata beliau juga, pandemik ini bisa diakhiri dengan kebijakan politik, pemerintah bisa kalau mau.

Semoga benar, bukan medisnya yang jadi masalah, tapi isoman yang menjadi pagar penghalang untuk produktif beraktifitas.

Semoga perang juga segera berakhir, bukan soal mendukung Ukraina, karena secara nyata mereka juga pendukung Israel menjajah Palestine, dan terjajah itu tidak ada enaknya, biarlah mereka mendapat pelajaran. Tetapi sebagian besar manusia dibumi ini tersebar dengan distribusi normal, baik hati, cinta damai, ingin hidup tentram, tak terkecuali di Ukraina, juga umat muslim di Palestina, di India, di Uighur, di Syiria, Libya, Yaman, di Rohingya, tentu saja di Indonesia, ummat Islam yang mayoritas juga ingin bebas beribadah dan mensyiarkan agamanya, tidak perlu di diskrimasi dengan aturan-aturan yang sesungguhnya intoleran.

Bogor, 28 Februari 2022, #israMi’rajRasulullah #covidSelesai.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s