Alternatif jalur mudik sumatera 2023

Opsi jalur Palembang – Lubuk Linggau – Kepahiang

Tol Bakauheni – Palembang lancar. Tahun lalu masih ada ketemu perbaikan atau bahkan hanya separo jalur yang bisa di pakai, tahun ini mulus. Rest area hampir semua buka interval setiap 30 kilometeran, tapi tidak semua mempunyai SPBU. Turun kapal 9.30 AM, jam 4.30 sudah mendarat di Palembang.

6.00 AM, pagi ini kami mulai jalan Palembang – Kepahiang. Jalur yang dipilih adalah Palembang-Prabumulih-Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau dan Kepahiang. Ada jalur Sekayu juga bisa di lewati, tapi karena semalam infonya macet ke arah Betung dan juga kondisi jalan Betung – Sekayu – Lubuk Linggau yang kurang baik, kami pilih alternatif pertama. Apalagi tol Inderalaya-Prabumulih sudah di buka operasional.

6.45 AM, kami sampai di simpang tol Inderlaya-Prabumulih. Petugas mengarahkan untuk menunggu, karena tol buka tepat jam 7. Jalur awal tol belum masuk ke google maps, tetap di arahkan ke jalan arteri Palembang – Prabumulih. Hanya 45 menit, keluar di ujung kota Prabumulih, tepatnya dijalan arteri lintas tengah sumatera arah Prabu – Lampung. Lumayan bisa lebih cepat 1 jam.

Jika menggunakan google maps, tetapkan tujuan akhir ke Lubuk Linggau, tetapi pastikan tambahkan tujuan ke muara enim dan lahat, kalau tidak akan di arahkan ke jalan non lintas pendopo – pali. Infonya jalan tidak bagus.

10.30 AM masuk Muara Enim, jalan bagus, pemudik juga sudah mulai ramai. Sempat 2 kali tidur sekejap menghilangkan kantuk pagi, “morning sick” ini berbahaya, kalau tidak dibawa tidur bisa fatal akibatnya. Masuk Lubuk Linggau 3.15 PM.

3 kilo sebelum masuk lubuk linggau, tiba-tiba satu motor dengan 2 orang memepet mobil menunjuk-nunjuk menyuruh minggir. Karena ada indikasi tidak baik saya tetap melaju, mereka mengejar sampai masuk kota baru saya minggir. “Hoi, tak sopan kau !” Lansung mereka ngegas saat saya buka kaca. “Ada apa !” Gemeteran juga dan tak sengaja gas balik 😁. “Kecipratan kami, basah ini”. Nah benar kan, panas “bedengkang” mana pula ada air. “Trus kenapa?”, saya acungkan antena HT. Karena mereka terdiam, saya gas balik “sudah? Mau ikut ke Bengkulu?!”, saya tutup kaca dan melaju.

Modus pemerasan yang sudah sering terjadi. Kalau saya berhenti lansung di kampung mereka mungkin akan ada alasan lain selain kecipratan dan tidak sopan, mungkin ada yang tersenggol, ketabrak dan sebagainya. Usakan pasang kamera dasboard, kejadian begini bisa lansung di hindari. Satu lagi, bawa HT dengan antena panjang, menolong juga taunya, paling tidak menaikkan “gas” 😄.

5.15 PM, mendarat di Kepahiang. Alhamdulillah.

Kepahiang, 16 April 2023 #Mudik

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s