
Membuka rangkain pelaksanaan Shalat Idhul Adha tahun 2017 yang bertepatan dengan hari Jumat tanggal 1 September 2017, Drs Budiharjo selaku ketua DKM melaporkan pelaksanaan rangkaian kegiatan Idhul Adha di Masjid Raya Taman Cimanggu. Yang akan bertindak sebagai khotip adalah Ust Abdul Hadi Lc dan shalat akan dipimpin imam tetap Ust Ahmad Suja’i Al hafidz.
Dilaporkan juga bahwa tahun ini jumlah kurban sapi sebanyak 17 ekor yang dikurbankan oleh 119 jiwa. Kurban kambing sebanyak 25 ekor. Pemotongan akan dilaksanakan hari Sabtu tanggal 2 September 2017.
Laporan pembangunan masjid juga disampaikan bahwa yang akan segera dilanjutkan adalah pembuatan kanopi depan dengan kebutuhan dana 250jt. Kemudian penyelesaian kubah besar dan 4 kubah kecil membutuhkan dana 250jt yang akan diselesaikan tahun ini.
Khotbah Idhul Adha
Allahuakbar…Allahuakbar..Allahuakbar walillah ilhamdu..
Hari Ini adalah hari besar, hari yang diistimewakan oleh Allah untuk hamba-hambaNya yang beriman. Karnanya dimanapun mereka berada pasti akan pulang. Terutama untuk berpelukan dengan seseorang yang ibadahnya tidak lengkap karna menyusui kita, untuk yang masih ada disisi kita segera ambil tangan beliau, peluk beliau sambil meminta maaf. Bagi yang beliau sudah mendahului kita, kirimkanlah doa, “Allahumma firlaha warhamha wa’afihi wa’fuanha..”.
Ada 5 hal yang bisa diambil sebagai hikmah Idhul Adha ini.
Nabi ibrahim banyak diuji dalam kehidupan beliau, ujian pertama adalah ayahnya yang kafir dan menyembah berhala. Ayahnya dengan kasar menanggapi dakwah beliau, tetapi Nabiullah Ibrahim tetap menanggapi dengan sopan dan sabar. Ibrahnya adalah sekasar apapun orangtua tidak boleh dibalas dengan kekasaran. Asma Bin abu bakar pernah bertanya pada Rasulullah, bahwa ibunya yang masih kufur ingin bertemu, rasulullah mengatakan temuilah dan beri hadiah.
Ujian ke dua Nabi Ibrahim diuji dengan kaumnya yang ingkar terhadap dakwahnya. Sampai nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh kaumnya. Kaumnya pun murka dan membakar nabi Allah Ibrahim. Beliau diselamatkan Allah dari ujian kedua ini.
Ujian selanjutnya Nabi Ibrahim diuji dengan pernikahan. Tidak diberikan keturunan sampai usia 86 tahun, selama itu Nabi ibrahim tetap berdoa dengan sabat “berikanlah anak yang soleh”. Kemudian Allah memberikan anugerah terindah, Nabi Allah Ismail.
Selanjutnya Nabi Ibrahim diuji dengan anaknya. Anak yang ditunggu puluhan tahun, yang disayang yang dicinta tetapi Allah meminta untuk mengorbankan anaknya. Nabi Ibrahim bisa melewati ujian ini.
Semua ujian itu dapat dilewati oleh Nabi Ibrahim, bagaimana dengan kita? Allah tidak meminta kita mengorbankan anak kita, tidak menguji kita sebagaimana Allah menguji Nabi Ibrahim, akankan kita tidak bisa berkorban untuk shalat berjamaah dimasjid, menunaikan zakat, bersadaqah?
Apa pelajaran yang bisa diambil dari setiap ujian-ujian yang dilalui oleh Nabi Ibahim?
Pertama setiap umat islam pasti akan diuji oleh Allah. Tidaklah engkau mengaku beriman sebelum engkau diuji. tidak ada manusia yang tidak di uji, apakah di uji dengan kesenangan atau kesusahan, tetaplah itu ujian yang harus dilewati, ujian terhadap kita tidaklah seberat ujian pada Nabi Ibrahim, laluilah dengan keimanan.
Kedua bahwasanya Allah akan meminta sesuatu kepada kita adalah yang paling di cintai yang paling disayangi, selayaknya Nabi Ibrahim diminta untuk memberikan yang paling dicintainya yakni Nabi Ismail, dengan keimanan kepada Allah permintaan sangat sulit ini dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Ketiga, bahwasanya Nabi Ibrahim berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang soleh, anak yang patuh pada orang tua. Apakah kita sudah mendidik anak kita? memberikan nafkah dengan harta yang halal, memberikan pendidikan yang baik?. Saat ini tentara salib sudah meletakkan pedangnya, tetapi perangnya berubah dengan perang urat syaraf. Pertanyaan mana yang lebih baik pemimpin muslim tapi tidak jujur atau pemimpin kafir tapi jujur, mana yang lebih baik wanita berjilbab tapi kasar atau wanita tidak berjilbab tapi sabar? ini adalah pertanyaan dan serangan urat syaraf yang akan dialami anak-anak kita pada jaman ini. Anak kita mungkin tidak akan berpindah agama, tapi dia akan hidup diluar cara islam, berdagang ala yahudi, menikah ala nasrani, bertingkah laku diluar ajaran islam. tentu kita tidak mau karena akan dipertanggungjawabkan kelak di yaumul akhir.
Ke empat, bahwasanya memakmurkan masjid rumah Allah adalah yang terpenting. Marilah kita mengajak anak2 kita kembali memakmurkan masjid. Menjadikan hatinya terikat dengan masjid. Menjadi pemuda-pemuda yang dijanjikan Allah masuk surga tanpa hisap.
Kelima, Nabi Ibrahim diuji dengan setan, rayuan tidak berhasil kepada beliau, diarahkan ke istri, ke anak tapi semuanya gagal. Karena itu jadikanlah setan itu musuh, semua umat islam tau bahwa setan itu musuh tapi sebagian malah mengambil mereka sebagai teman. Saat ini jamaah haji akan melempar jumrah sebagai simbol perlawanan terhadap setan. Kita harus mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa setan itu musuh kita yang akan menggoda dan menyesatkan sampai ke akhir sakratul maut. Berlindung kita dari Godaan Setan yang terkutuk.
Akhirulkalam… Selamat Hari Raya Idhul Adha 1438H, semoga Rahmat Allah senantiasa menyertai kita..