Vaksin covid 19

Sertifikat vaksin covid19

“Sehari setelah vaksin, terjadi pengumpalan darah dan pecah saraf otak, meninggal”, “setelah vaksin badan rasanya letih, lemah, lesu, sampai sekarang”, “demam tinggi, sampai tiga hari”, “setelah vaksin, sampai sekarang masih pusing-pusing”, itu adalah rekaman beberapa kejadian setelah vaksin covid 19 di sarankan bahkan diwajibkan pemerintah, yang membuat masyarakat takut dan khawatir untuk di vaksin.

Tapi setelah sertifikat vaksin dijadikan persyaratan untuk perjalanan bahkan mungkin kedepan akan sama pentingnya dengan kartu BPJS ketenagakerjaan buat karyawan sebagai syarat wajib, peserta vaksin membludak, beberapa faskes Jakarta yang ditunjuk untuk melaksanakan vaksin gratis sudah mulai habis kuota.

Buat warga area Jabodetabek, system yang diluncurkan pemprov DKI melalui corona.jakarta.go.id/vaksinasi, juga melalui platform JAki yang terhubung dengan data base kemenkes pedulilindungi.id, cukup membantu dalam booking vaksinasi gratis ini. Saya warga Bogor yang sehari-hari bekerja di Jakarta dimudahkan untuk akses kuota vaksin gratis melalui platform ini.

Untuk booking sangat mudah, akses link diatas dan ikuti petunjuk. Menggunakan nomor KTP dan Nama yang sudah terhubung dengan data kependudukan. Ada proses mencari faskes yang masih ada kuota dengan filter kecamatan dan kelurahan. Setelah dapat faskes dan booking jadwal, kita diminta isi form screening awal vaksinasi. Form ini wajib di print dan dibawa pada saat ke lokasi vaksin.

Saya tiga kali mendaftar, yang pertama di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, jadwal vaksin tanggal 2 Juli 2021, pelaksanaannya di SMP 86, pas didepan puskesmas. Proses simple. Datang kelokasi, tunjukkan form screening, cek KTP asli, tidak diminta fotokopi. Isi data screening manual, kemudian cek kesehatan, tensi suhu tubuh. Setelah itu konsultasi dokter.

Pada kesempatan pertama ini, saya sengaja melakukan pengecekan Lab kondisi darah lengkap, kawatir juga. Saya tunjukkan ke dokter yang screening, kondisi aman di vaksin, walau d-dimer dan kolesterol diatas ambang batas sedikit. Cuma saya di pending vaksin karena belum 14 hari setelah kontak dengan pasien positif covid, akhirnya ditunda.

Saya mendaftar lagi untuk kedua, kuota yang tersedia di Puskesmas Cilandak Barat, jadwal vaksin 9 Juli 2021. Pada hari H saya ke puskesmas sesuai jam di kartu vaksin, rupanya puskesmas tutup, gagal lagi.

Booking di system Jaki otomatis terhapus satu hari setelah vaksin gagal di laksanakan. Saya daftar lagi untuk ke-3 kalinya, mulai agak susah dapat kuota, akhirnya dapat di SMP 141 Mampang Prapatan, senin 12 Juli 2021.

Di lokasi ke-3 ini prosedurnya agak sedikit panjang dari yang sebelumnya. Waktu datang tidak lansung antri, tetapi di kumpulkan dulu, diberi pengarahan, dll. Setelah itu baru di panggil untuk ambil nomor antrian, dipisah dua jalur, yang booking lewat JAki dan yang umum. Diminta siapkan foto kopi KTP 2 lembar, padahal di lokasi Cilandak yang sudah daftar JAki tidak perlu lagi fotokopi KTP. Dan saya memang tidak siapkan, akibatnya walau dapat antrian nomor 3, tapi harus cari tempat foto kopi dulu, baru bisa masuk di antrian 15.

Kartu kontrol dan screening awal yang sudah di print dari JAki, tidak berlaku, harus screening ulang. Pada dokter saya kembali tunjukkan hasil lab darah hasilnya bisa di vaksin, selanjutnya cek gula darah dan tensi, lolos screening bisa untuk di vaksin. Pindah meja untuk di suntik.

Dokter yang bertugas menyuntikkan vaksin, memberitahukan bahwa ini vaksin sinovac, setelah vaksin tidak menjamin kebal, tetapi mengurangi impak. Disuntik ditangan kiri, cepat saja, setelah itu masuk observasi sambil menunggu sertifikat vaksin.

15 menit, sertifikat keluar dan hasil observasi normal, tidak ada gejala, diperbolehkan pulang. Dapat jadwal vaksin ke-2 tanggal 9 Agustus 2021 ditempat yang sama.

Beberapa jam setelah vaksin memang terasa sedikit reaksi, kepala tiba-tiba sakit tapi tidak berat, lengan kiri lokasi suntik berdenyut tapi juga tidak berat. Gejala ini agak berbeda dengan teman-teman yang dapat vaksin AztraZaneca, hampir semua demam satu dua hari setelah vaksin. Mungkin beda karakteristik dan kekuatan vaksin.

Data vaksin di web JAki baru terupdate dua hari setelah vaksin, sertifikat bisa di download via web.

Ayo vaksin, hasil penelitian terbaru menyebutkan, negara yang vaksinnya bagus, memang masih banyak terpapar tapi angka kematian dan keparahan menurun, artinya vaksin cukup efektif mengurangi impak Cobid19. Tetapi untuk jaga-jaga, kalau berkesempatan sebelum vaksin usahakan lakukan test darah terlebih dahulu, terutama untuk yang dapat vaksin selain sinovac, dari data yang ada, fatality setelah vaksin banyak terjadi pada vaksin selain sinovac.

#ayoVaksin

Cibis9, 15 Juli 2021.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s