
Sepertinya Hapram tahun ini tepat dengan pembukaan Jambore Nasional 2022, di Buperta Cibubur. Pertemuan Akbar Pramuka Penggalang yang rutin sekali dalam 5 tahun, mungkin ini akan jadi Jamnas terakhir di Jakarta sebagai Ibu kota negara, karena 5 tahun lagi mungkin buper Nusantara di Penajam Utara yang akan menjadi venue Jamnas 2027, dan kontingen DKI Jakarta jadi anak daerah lagi ๐.
Pramuka saat ini sudah terintegrasi dengan sistem pendidikan nasional, bukan lagi hobi seperti layaknya 20 tahun lalu, dimana yang aktif Pramuka benar-benar yang berminat. Di Jawa Barat sendiri, point penilaian untuk masuk SMU dari jalur prestasi Non Akademis, Pramuka mempunyai nilai tinggi, ini juga yang mendorong kami untuk menyarankan putri pertama yang saat ini duduk di kelas 8 (2 SMP) untuk aktif di kepramukaan, sayang sekali, tidak terpilih jadi peserta Jamnas tahun ini, padahal point kegiatan nasional Pramuka setara dengan memang kejuaraan lomba tingkat nasional, insya Allah Jambore Dunia 2023 di Korea Selatan dan Jambore Daerah di Bandung bisa berpartisipasi, untuk mengamankan point ๐.
Pramuka buat kami sungguh spesial, 5 mama, 1 ibu, 2 papa dan 1 ayah, kami punya karena Pramuka, 20 tahun lalu pramuka itu adalah hari-hari, tidak saja kepemimpinan, manajemen kegiatan, jaringan dan teknik kepramukaan yang kami dapat ketika aktif di Kepramukaan, tapi lebih dari itu, kami dapat keluarga. Kami dapat saudara yang kadang lebih dari nan kandung, karena hari-hari memang selalu bersama. Kebersamaan saat makan apa adanya, saat kedinginan ditengah hutan, menggigil dipuncak gunung, atau bahkan senyum-senyum malu dan sok keren saat ditugaskan melatih gudep Diniah Putri, waktu di Padang Panjang dulu, merupakan kesempatan yang tidak bisa di nilai secara kuantitaif.
Dan tidak dipungkiri juga, tidak sedikit karena perantara kegiatan dan aktifitas di kepramukaan, berlanjut pada kehidupan bersama didunia, membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah, ya prinsip kalau ada yang dekat, kenapa cari yang jauh, bisa jadi logis ๐. Satu frekuensi, satu lingkaran, akan lebih mudah untuk blending, apalagi kalau sudah berkegiatan dialam bersama, akan secara otomatis jatidiri yang sesungguhnya dari kita juga akan keluar.
Tentu saja, pola kepemimpinan, network, berorganisasi, satu keuntungan lansung juga yang di dapat di Kepramukaan, dan pada faktanya soft skill inilah yang menjadi pendukung utama dalam karir di kehidupan nyata, di dunia kerja atau di dunia bisnis. Kepramukaan secara bertingkat bisa membentuk kepribadian, dari adik saat penggalang ramu dan mau tidak mau jadi kakak saat penggalang terap. Pun jadi peserta didik saat penegak bantara, dan mau tak mau mulai persiapan pramuka dewasa saat laksana dan pandega. Yang secara alamiah kepemimpinan itu akan terbentuk.
Selamat Hari Pramuka ke-61…!
Bogor, 14 Agustus 2022, #Pramuka